Mari Mampir!

Selamat datang di blog saya. Selamat menikmati menu beragam yang akan mengisi dahaga mu akan ilmu dan rasa lapar mu akan cerita tentang hidup. Jangan dulu meninggalkan meja makan ku sebelum kamu kenyang dan siap melangkah lagi. Salam kebajikan.
Breaking News
recent

Aku Cukup Tahu [Sembilu]

Semakin jauh di pelupuk mata kau berjalan menuju ke timur.....

Hendak ku berlari mengejar mu, tetapi aku menjadi ragu, bahwa kau akhirnya akan menghilang sesuka mu. Lalu melewati ku dan terkadang menyapa ku. Seperti layang-layang yang tak tentu siapa tuannya, aku ditarik ulur - tak tahu!


Bahkan kau sempat berujar pada sekitar mu:

"Biarkan tawa canda kita yang menyempurnakannya agar kita tak pernah menyesal ketika cinta itu pergi diam-diam."


Aku sungguh terharu!

Melihat mu bermain-main dengan filsafat yang meraung di benak mu


#Tuhan,

Tolong sadarkan ku dari obat-obatan terlarang yang menggiurkan ku.

Menggoda ku untuk tak menatap masa depan.

Terbutakan oleh harapan-harapan kosong yang kelabu.

Aku hanya ingin satu: menemukan arti hidup ku di bawah langit biru, yang sering sekarang kelu, berwarna abu-abu.


Dan semua yang aku ceritakan pada tuhan ingin segera ku sangkal dan keliru, karena aku galau dan lugu. Tak mampu menemukan arah tujuan ku selain mu. Benang-benang kusut mu masih terurai kacau di belakang ubun-ubun yang menjalar di tulang belakang ku.


Kau lihat? Aku sungguh masih tak akan pernah bisa memotong singkat jalan takdir ku pada mu. Karena kau telah menjampi-jampi ku dengan misteri mu. Diam mu. Dan harapan setelah masa rindu mu.


"Brengsek! Lepaskan aku!"


Jika aku kembali ke ruang pribadi ku. Di lorong itu. Di belakang pintu merah yang rapuh dari cat nya empat tahun lalu. Aku pasti akan tergambar di sebuah lukisan bercat dasar hitam dengan siluet merah dan biru, dengan satu garisan warna kuning yang merobek warna-warna dominan di bawahnya menjadi abstrak. Tak jelas tetapi indah, menurut ku. Lalu titik-titik warna hijau. Dan tiga bulatan telur warna emas. Masa kontemplasi. Alienasi diri dari dunia yang sama. Dunia yang menawarkan sejuta hingga milyaran kenikmatan. Dunia yang dipenhi oleh orang-orang seperti mu.


"Brengsek! lepaskan segera Jampi-jampi mu!"


Karena aku telah muak memujamu. Menunggu mu. Menanti mu. Tak mengindahkan calon-calon pengisi hati ku.Dan kau tahu aku sudah pada titik emosi ku.


"Enyah lah!"


Agar aku bisa bernafas lega. Setidaknya tanpa embel-embel rindu dari mu atau sesak karena merindukan mu.


"Ikhlaskan lah!"


Tolong, ikhlaskan lah aku.

Karena, mungkin, kita tak berjodoh dahulu.

Berhenti merindukan ku, agar aku tak merindukan mu.

Berhenti menjampi-jampi ku dengan harapan mu.


Ya, tolong ikhlas kan aku.

Sudah siap aku menuju lorong itu.

Kembali bersama pilu, dan tak perlu kamus penerjemah sembilu.

Karena aku cukup tahu.

No comments:

Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.

Powered by Blogger.