Mari Mampir!

Selamat datang di blog saya. Selamat menikmati menu beragam yang akan mengisi dahaga mu akan ilmu dan rasa lapar mu akan cerita tentang hidup. Jangan dulu meninggalkan meja makan ku sebelum kamu kenyang dan siap melangkah lagi. Salam kebajikan.
Breaking News
recent

Radiasi Mu

Gelisah! Itu yang selalu meraung di detik-detik nafas ku akhir-akhir ini. Lama tak kau balas pesan ku, meski hanya lima hingga sepuluh menit, bahkan dua belas jam. Tak usah engkau bayangkan. Aku pasti berguling-guling tak tentu di atas kasur lepek ku. Terkadang ku lirik jendela kamar ku, terkadang aku awasi kelip lampu hijau di ponsel ku yang seharusnya segera berwarna merah, dan mungkin dering lagu favorit ku yang khusus jika kau ingin mendengar suara ku. Terlalu lama rasanya jika aku tak bisa mengalihkan pikiran ku pada mu. Selalu ingin aku tahu apa yang ada di benak mu ketika aku diam termangu. Sungguh ingin segera ku timang diri mu dalam dekapan kasih dan rindu ku. Ingin segera, karena tampaknya sudah membiru. Hingga tiap helai rambut ku ku rasa beban. Maaf, bukan aku merasa menderita, tetapi semua hal yang kita rencanakan membuat ku hampir menggila. dari waktu kosong ku yang selalu menyempatkan otak dan imajinasi ku menjumu selalu. Aku sering melamun menghadirkan mu. Radiasi cinta mu telah menggurui ku. Menghancurkan pertahanan imun yang telah bertahun membebalkan hati ku. Engkau sangat kuat mendesak ku hingga tak perlu waktu menjahit duka lalu. Ingin ku tanyakan pada tuhan jika engkau benar-benar makhluk yang setara dengan manusia biasa? Lebih dari itu, engkau segala nya.


Seharusnya kamar ku yang berdampingan dengan kebun ibu ku, bisa menyegarkan udara yang ku hirup. Tetapi ketika memikirkan mu, selalu ku rasa lebih sesak. Karena aku masih menunggu. Tetapi ketika engkau bersuara merdu dalam hitungan menit di telinga ku, ku rasa syahdu. Bahagia yang lebih dari satu. Seperti telah menemukan fatamorgana di hamparan padang pasir. Meski maya, tetapi mampu melepaskan dahaga sejenak. Hingga pada akhirnya tetap aku akan kehausan dan kelaparan. Tetap di sana ada bahagia.


Ada satu mimpi yang selalu ingin aku bagi dengan mu.


"Tampak satu jalanan yang penuh dengan pohon sakura di Jepang. Meski setapak, ingin ku nikmati satu rimbunan nya memayungi ubun-ubun ku. Bersama mu. Tak akan banyak aku menuntut, hanya satu kejujuran dari rona bahagia mu. Bersaing dengan warna sakura yang mekar dan ceria. Berjalan berdampingan dan membuat rencana-rencana baru. Dari satu jam yang akan datang, hingga tahun-tahun berikutnya. Lalu kan ku berikan kancing ke dua dari kemeja baru ku yang dua hari lalu aku dapatkan dari hasil keringat ku. Karena belum siap ku berikan hati ku. Aku belum mampu berpisah dari mu. Mati meninggalkan mu. Jadi, ku simbolkan dengan kancing kedua karena letaknya dekat dengan hati ku. Sebagai filosofi kasih ku.


Ku harapkan senyum mu sebagai bukti keberhasilan cara ku menarik minat mu untuk bersama ku. Kau akan pegang erat jemari ku dengan lima tulang jemari mungil kiri mu, sehingga kanan mu bisa dengan erat menyimpan aman kancing hati ku."


Itu mimpi ku. Dunia ke dua ku bersama mu. Karena belum siap rasa nya waktu memberikan kita kesempatan untuk bertemu. Meskipun beliau tahu aku sudah begitu tak tahan menyulam rindu. Ku ciptakan lagi lukisan-lukisan abstrak dengan beberapa huruf; membuat sedikit coretan sebagai kawan berbagi dan mengadu.


Apa kabar mu?


Jika pada saat nya bisa ku lihat senyum mu. Akan aku simpan rapat-rapat dalam brankas kalbu, tanpa kode-kode rumit alat baru, hanya beberapa memori tentang mu.


Ada pun rasa takut ku kehilangan mu. Sebelum bisa ku ungkapkan semua hal yang ada di benak ku, jangan dulu berlalu. Karena aku perlu membanjiri mu dengan gelisah-gelisah sebelum mu dan bahagia setelah mu. Masih aku ingin mempertanyakan mengapa ku sangat menggilai mu? Tapi aku pikir itu tak perlu, karena aku bahagia telah menemukan mu. Tak tahu pula apa rencana tuhan menganugerahi mu, tetapi ku nikmati setiap rindu serta cubitan semut dunia dengan mu.


Ini begitu gila, tetapi aku begitu menginginkan mu.


Semoga tuhan tahu aku begitu membutuhkan mu...



[Sukabumi, 16 Januari 2011]

No comments:

Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.

Powered by Blogger.