Makan sastra
Pagi-pagi buta ku membuka mata
menyipit, mencari celah cahaya
membuka jendela
lalu menghirup udara
ku hisap dalam-dalam oksigen yang tersisa
dari konsumsi malam dingin yang terasa
bukan rokok dan kopi, tapi setara
lalu aku mulai sarapan sastra
tak pernah kenyang, bahkan sendawa
ku nikmati setiap asupan inspirasi jiwa
ke dalam wadah putih, kosong, dan bersih
melegakan sedikit keinginan yang belum sempat ku raih
aku makan sastra
hanya pagi dan malam
karena siang aku mencari cerita
untuk dituangkan kembali pada mangkuk pualam
No comments:
Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.