Arya, Arif, dan mereka
Pepohonan rindang,
semak belukar dan bunga
serangga, burung elang, serta angin sore
Arya:
"Aku ingin tau,
Jikalau mentari tak lagi terbit, kita masih bisa bersama?"
Arif:
"Tidak mungkin selamanya kita bersama."
Arya:
"Aku yakin kita bisa berdua hingga malam tak lagi muncul."
Arif:
"Mengapa kau begitu yakin?"
Arya:
"Karena kita yang menciptakan siang dan malam. Bukan tuhan!"
Arif:
"Jadi kita tuhan?"
Arya:
"Kita bukan tuhan. Kita hanya menciptakan siang dan malam."
Arif:
"Kita bukan tuhan? Kita apa?"
Arya:
"Kita... adalah pencipta surga."
Arif:
"Kita bukan tuhan pencipta surga?"
Arya:
"Aku bukan tuhan, dan begitu pula kamu."
Arif:
"Tapi kita menciptakan siang, malam, serta surga. Jika bukan tuhan, apa?"
Arya:
"Kita adalah penguasa dunia dan seluruh alam semesta!"
Arif:
"Aku bukan tuhan!"
Arya:
"Siapa yang bilang kamu tuhan?"
Arif:
"Aku ingin kita tidak selamanya bersama. Aku bukan tuhan."
Arya:
"Aku bukan tuhan. Kamu bukan tuhan. Siapa bilang kita tuhan? Kita bisa hidup bersama selamanya."
Arif:
"Aku mau kita tidak selamanya. Aku mau tidak ada kita. Aku. Kamu. Sudah!"
Arya:
"Kamu bukan tuhan. Kamu tak bisa memutuskan."
Arif:
"Aku tuhan ku. Aku bisa memutuskan."
Arya:
"Kamu bukan tuhan. Kamu Arif!"
Arif:
"Kamu juga bukan tuhan. Kamu Arya!"
Arya:
"Siapa yang mengakui bahwa aku tuhan?"
Arif:
"Kamu seharusnya mati. Kalau kamu mati, tuhan tidak akan marah."
Arya:
"Kamu bukan tuhan. Kamu tak bisa memutuskan nyawa ku."
Arif:
"Argh... Aku tuhan mu. Kamu pantas mati!"
Arya:
".................................................................."
Arif:
"Aku bukan tuhan. Aku Arif. Aku Tuhan mu!"
Sukabumi, 18/09/2010
at 20.00
semak belukar dan bunga
serangga, burung elang, serta angin sore
Arya:
"Aku ingin tau,
Jikalau mentari tak lagi terbit, kita masih bisa bersama?"
Arif:
"Tidak mungkin selamanya kita bersama."
Arya:
"Aku yakin kita bisa berdua hingga malam tak lagi muncul."
Arif:
"Mengapa kau begitu yakin?"
Arya:
"Karena kita yang menciptakan siang dan malam. Bukan tuhan!"
Arif:
"Jadi kita tuhan?"
Arya:
"Kita bukan tuhan. Kita hanya menciptakan siang dan malam."
Arif:
"Kita bukan tuhan? Kita apa?"
Arya:
"Kita... adalah pencipta surga."
Arif:
"Kita bukan tuhan pencipta surga?"
Arya:
"Aku bukan tuhan, dan begitu pula kamu."
Arif:
"Tapi kita menciptakan siang, malam, serta surga. Jika bukan tuhan, apa?"
Arya:
"Kita adalah penguasa dunia dan seluruh alam semesta!"
Arif:
"Aku bukan tuhan!"
Arya:
"Siapa yang bilang kamu tuhan?"
Arif:
"Aku ingin kita tidak selamanya bersama. Aku bukan tuhan."
Arya:
"Aku bukan tuhan. Kamu bukan tuhan. Siapa bilang kita tuhan? Kita bisa hidup bersama selamanya."
Arif:
"Aku mau kita tidak selamanya. Aku mau tidak ada kita. Aku. Kamu. Sudah!"
Arya:
"Kamu bukan tuhan. Kamu tak bisa memutuskan."
Arif:
"Aku tuhan ku. Aku bisa memutuskan."
Arya:
"Kamu bukan tuhan. Kamu Arif!"
Arif:
"Kamu juga bukan tuhan. Kamu Arya!"
Arya:
"Siapa yang mengakui bahwa aku tuhan?"
Arif:
"Kamu seharusnya mati. Kalau kamu mati, tuhan tidak akan marah."
Arya:
"Kamu bukan tuhan. Kamu tak bisa memutuskan nyawa ku."
Arif:
"Argh... Aku tuhan mu. Kamu pantas mati!"
Arya:
".................................................................."
Arif:
"Aku bukan tuhan. Aku Arif. Aku Tuhan mu!"
Sukabumi, 18/09/2010
at 20.00
No comments:
Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.