WISATA TARAWIH DI MASJID DIAN AL-MAHRI DEPOK
![]() |
Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Mas |
Matahri
masih terik ketika adzan Ashar berkumandang. Seluruh siswa bersiap-siap
mengambil wudhu untuk melaksanakan shalat Ashar berjamaah sepertia biasanya di
Masjid Hikmatul Ilmi. Dengan seragam serba putih dan sebagian diantaranya
menggunakan peci hitam untuk siswa putra dan berkerudung putih untuk siswa putri.
Hari itu, tanggal 27 Juli 2012, tiga angkatan akan melaksanakan wisata religi
ke beberapa masjid yang ada di Jabodetabek. Khusus untuk angkatan 15 diadakan
di Masjid Dian Al-Mahri atau yang lebih popular dengan nama Masjid Kubah Mas,
Depok yang merupakan salah satu Masjid termegah di kawasan Asia Tenggara.
Di
sepanjang perjalanan, siswa ramai bercerita tentang pengalamannya selama di
sekolah sebagai siswa baru. Sebagian diantaranya tertidur pulas karena hawa hari
Jum’at yang menggoda untuk bermalas-malasan sebagai awal akhir pekan.
Bis
berhenti di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Parung Bingung beberapa
kilometer tepat sebelum lokasi tujuan kita, Masjid Kubah Mas, Depok. Kami
hendak berbagi rezeki bersama anak-anak panti asuhan dan yatim piatu yang ada
di Asrama Yatim dan Dhuafa. Kami disambut oleh seorang pengasuh Asrama yang
sangat berterima kasih kepada SMA Dwiwarna dan siswanya yang telah menyisihkan
Rp.25.000 untuk berbagi rezeki menu buka puasa di bulan Ramadhan. Anak-anak
panti berbaris dan berkumpul untuk menerima nasi bungkus dan diserahkan oleh
siswa yang dengan antusias menyalami satu persatu anak-anak panti.
Perjalanan
kami lanjutkan. Tak lama, sekitar 10 menit kami sudah tiba di lokasi. Masjid
Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya,
seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal.
Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal.
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Secara
umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi
arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret
(menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif
dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Halaman dalam mampu menampung 8.000 jemaah.
Pada
bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang
tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom
dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang
tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang
diimpor dari Turki
dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan
berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.
Menakjubkan!
Selama melakukan observasi terhadap bangunan mesjid yang megah, beberapa siswa
berkekliling untuk membagikan nasi kotak kepada para pengunjung yang ada di
sekitaran masjid. Mereka sangat senang hingga berlarian untuk memeberikan nasi
kotak kepada pengunjung mapupun para pekerja yang mencari nafkah di sekitar
masjid, seperti tukang ojek dan jasa poto keliling.
Tak
terasa, adzan maghrib berkumandang. Menu sudah disusun di atas lantai di gedung
serbaguna di seberang Masjid Utama. Ada kurma, air mineral, bubur kacang hijau,
dan air teh berperisa buah kemasan sebagai pembuka sebelum menu besar. Lalu
dilanjutkan shalat maghrib berjamaah. Setelah selesai menunaikan shalat
maghrib, kami kembali ke gedung serbaguna untuk menikmati nasi kotak yang sudah
disipkan. Menu nasi padang yang menggugah selera dan kebersamaan menjadi hal
yang tak bisa dilupakan.
Adzan
isya sudah berkumandang, sehingga kita harus berhenti bersantap. Kami menuju
masjid untuk melaksanakan shalat Isya dan dilanjutkan shalat sunat tarawih. Tak
terlalu banyak pengunjung malam itu karena hanya 4 – 5 shaft saja yang terisi. Shalat
tarawih berjalan dengan lancar dan khidmat meskipun kami tidak ikut melanjutkan
bersama untuk melaksanakan shalat witirnya dikarenakan waktu yang tidak
meungkinkan sehingga kami, pihak guru, meminta siswa untuk melaksanakan shalat
witir di Asrama saja.
Pukul
20.30 kami kembali ke sekolah dan tiba di sekolah pukul 09.15.
Semoga
wisata tarawih yang dilaksanakan bisa membawa berkah dan kesadaran bagi semua
pihak, khususnya siswa-siswi SMA Dwiwarna untuk lebih mau berbagi dengan sesame
yang membutuhkan uluran tangan kita di masa depan. Semoag Allah SWT membalas
semua kebaikan yang kalian laksanan dengan ikhlas dengan pahala yang tak
terhitung jumlahnya. Amin ya rabbal al’amin.
No comments:
Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.