Mari Mampir!

Selamat datang di blog saya. Selamat menikmati menu beragam yang akan mengisi dahaga mu akan ilmu dan rasa lapar mu akan cerita tentang hidup. Jangan dulu meninggalkan meja makan ku sebelum kamu kenyang dan siap melangkah lagi. Salam kebajikan.
Breaking News
recent

[Maaf] Aku Tak Rindu

Lama tak bersua, tapi aku masih tak memendam rindu. Bahkan untuk menyempatkan diri mengingat masa-masa bersama mu, aku tak mau tahu. Apa gunanya kita melempar dadu untuk menentukan seberapa banyak kesempatan kita untuk bertemu, aku pun tak mau.

Aku rasa aku sudah tak ingin memilki mu. Tapi aku ragu dengan pemikiran ku, seperti itu. Karena pengalaman ku menyatakan untuk diam membisu dahulu karena akhirnya aku tak mau menyesali peristiwa sepuluh musim yang lalu. Aku akhirnya bertahan dengan diam ku.

Maaf, aku pasti pahit seperti empedu. Mempermainkan hati mu yang semakin layu. Sungguh tak ku rencanakan membunuh keinginan mu. Tetapi aku rasa aku masih bingung dengan hidup ku. Aku seperti kehilangan kendali akan masa ku. Masa mengendalikan ku. Volume menekan ku. Aku tak bisa berlari seperti waktu kita pertama bertemu. Banyak hal yang telah berubah dari ku. Aku sadar itu.

Dan kau pun sekarang menuntut ku akan kontrak hati mu. Agar kau bebas dari ikatan resmi ku. Agar kau mampu berlari kembali seperti saat sebelum kita bertemu. Lepas berlalu. Aku tak tahu. Masih belum yakin untuk merobek surat-surat perjanjian di bulan Maret menuju April saat kita menggebu. Apalagi membakarnya menjadi abu.

Dan lagi aku memendam bicara ku. Menengadahkan pejam ku pada langit-langit dunia dan membebankannya pada dua tangkai lutut ku. Lesu. Pilu. Dan membatu. Mungkin kah sudah ku nikmati masa-masa ku bersama pengganti mu? Tanpa banyak ku sadari kau telah ku tinggalkan sebelum kau takut akan hal itu terjadi pada mu? Aku sedang kalut dan malu. Ingin ku ciptakan satu cerita indah untuk mu, seperti merengkuh mu. Memeluk mu. Dan aku terlalu malas melaksanakan cerita-cerita indah ku pada mu lagi. Karena sudah mati. Karena sudah jenuh. Karena aku sekarang menikmati hidup tanpa mu.

Ketakutan-ketakutan ku selama bahkan sebelum masa mu telah menjadi nyata. Kau menunjukkan semuanya. Dan aku sadar bahwa semua hal itu akan menjadi boomerang untuk ku melepaskan mu. Tapi aku belum memilki keberanian untuk berteriak lantang dan menyatakan ingin ku.

Karena aku takut akan tragedi selama sepuluh musim yang berlalu. Mendekap ruang kosong dan menyimpan cerita-cerita tak tergantikan di lorong merah. Aku rasa sudah cukup masa renungan ku. Saatnya kembali ke dunia manusia. Bukan dunia ku dan dunia sempit bersama cerita-cerita dalam coretan ku.

Tetapi maaf kembali, aku masih belum bisa menyatakan ingin ku. Sedang ku coba mencari puing-puing rindu yang mungkin masih tersimpan untuk mu. Aku sedang berjuang kembali menginginkan mu. Tolong tunggu sebentar dulu…

No comments:

Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.

Powered by Blogger.