Sebuah Catatan Yang Tak Perlu
Terima kasih, langit
yang iba atas semua pelik yang ku pendam
hingga ku dapatkan Kau murung dan menangis
dan tak mengindahkan mentari
Semilir angin derita mu
Jerit petir galau mu
dan raut awan kelabu mu
hingga menggetarkan dewa-dewi yang ada di Bumi
Berhentilah mengasihani ku!
Aku mampu bertahan melampaui 61 hari
di bulan November dan Desember
hingga Januari [dan hari-hari setelah nya]
Mungkin hanya akan banyak serpihan, potongan, bahkan gambaran hidup dari masa. Hanya masalah waktu hingga aku mampu. Dan aku yakin mampu. Telah ku pilih untuk mampu, pada akhirnya. Please, Support me! Bantu aku untuk mampu karena nya. Ini hidup. Tanpa cerita-cerita nya, aku tak akan bisa terbang diantara makna-makna tak terdifinisikan dengan hal-hal sederhana yang ada di dunia. Mari, bisikkaan kembali sengau nya suara-suara positif yang selalu membuat ku bersemangat.
Karena saat aku perhatikan daun yang tanpa bunga di pucuk nya
tetap indah, bahkan harum
masih ada beberapa serangga yang hinggap
melepas lelah, bahkan mencari hidup
Terima kasih, masa
karena aku bertahan dengan kerumitan
dan kesetiaan akan rasa bersalah
hingga keterbatasan memaafkan nya
Genggaman tangan mereka di kala remaja begitu kuat dan erat
tak seperti sekarang yang harus kokoh dengan kemandirian dan kedewasaan pribadi
meskipun aku masih ketagihan dan belum siap terbang dengan sayap yang masih cacat
sedikit lebam, tergores ranting-ranting tajam di pepohonan tua di bukit utara
Tak rapi, bahkan ketika aku mengungkapkan isi hati
membuat telinga-telinga kawan bergaung dan tak tercerna
aku malu dan hanya bisa tersenyum
berharap mereka melupakan kebodohan [keinginan] ku
"maaf aku tak mau jauh memuntahkan kata-kata yang tak perlu,
karena ini hanya masalah aku dan aku.
Bukan bermaksud mematahkan klausa-klausa
tetapi tak pandai aku melontarkannya dengan rasa."
Aku pun akhirnya menyerah untuk mampu
hanya menulis kembali
meskipun itu sedikit tak perlu
dan akhirnya berpura-pura tuli
[mari, kita sudahi]
Sukabumi, 1 November 2010
Sebuah catatan yang tak perlu
yang iba atas semua pelik yang ku pendam
hingga ku dapatkan Kau murung dan menangis
dan tak mengindahkan mentari
Semilir angin derita mu
Jerit petir galau mu
dan raut awan kelabu mu
hingga menggetarkan dewa-dewi yang ada di Bumi
Berhentilah mengasihani ku!
Aku mampu bertahan melampaui 61 hari
di bulan November dan Desember
hingga Januari [dan hari-hari setelah nya]
Mungkin hanya akan banyak serpihan, potongan, bahkan gambaran hidup dari masa. Hanya masalah waktu hingga aku mampu. Dan aku yakin mampu. Telah ku pilih untuk mampu, pada akhirnya. Please, Support me! Bantu aku untuk mampu karena nya. Ini hidup. Tanpa cerita-cerita nya, aku tak akan bisa terbang diantara makna-makna tak terdifinisikan dengan hal-hal sederhana yang ada di dunia. Mari, bisikkaan kembali sengau nya suara-suara positif yang selalu membuat ku bersemangat.
Karena saat aku perhatikan daun yang tanpa bunga di pucuk nya
tetap indah, bahkan harum
masih ada beberapa serangga yang hinggap
melepas lelah, bahkan mencari hidup
Terima kasih, masa
karena aku bertahan dengan kerumitan
dan kesetiaan akan rasa bersalah
hingga keterbatasan memaafkan nya
Genggaman tangan mereka di kala remaja begitu kuat dan erat
tak seperti sekarang yang harus kokoh dengan kemandirian dan kedewasaan pribadi
meskipun aku masih ketagihan dan belum siap terbang dengan sayap yang masih cacat
sedikit lebam, tergores ranting-ranting tajam di pepohonan tua di bukit utara
Tak rapi, bahkan ketika aku mengungkapkan isi hati
membuat telinga-telinga kawan bergaung dan tak tercerna
aku malu dan hanya bisa tersenyum
berharap mereka melupakan kebodohan [keinginan] ku
"maaf aku tak mau jauh memuntahkan kata-kata yang tak perlu,
karena ini hanya masalah aku dan aku.
Bukan bermaksud mematahkan klausa-klausa
tetapi tak pandai aku melontarkannya dengan rasa."
Aku pun akhirnya menyerah untuk mampu
hanya menulis kembali
meskipun itu sedikit tak perlu
dan akhirnya berpura-pura tuli
[mari, kita sudahi]
Sukabumi, 1 November 2010
Sebuah catatan yang tak perlu
No comments:
Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.