Hampir Pada Mu, November
Telah ku kayuh, dalam tahun-tahun yang cukup panjang dan melelahkan di atas sampan
di atas gelombang pasang sungai-sungai terbesar mimpi ku
di bahwa langit mendung dan awan kelabu
Aku masih rindu...........................
Sesaat terkadang aku merenung melepaskan ion-ion negatif yang tersisa dari mu
di bulan-bulan basah yang penuh bencana
di minggu-minggu penghujung akhir tahun
Aku masih duduk menenun lamun.....
Menatap telapak tangan yang tampak mengerut karena waktu
Aku tersadar, "Dahulu ada setiap jari yang ku pandang selalu berpasang, dengan mu."
dan itu dulu.....
Aku pun masih terdiam membisu....
Mulai ku rebahkan beban di pundak dari dua belas jam berpeluh teguh
aku akhirnya mengeluh,
kepada ruang kosong dan tombol-tombol rapuh..
Bahkan akhirnya bersimpuh tak gaduh...
Hampir pada mu, November
ku jejak kan kembali masa-masa berkabung
saat bumi masih kokoh
dan langit masih biru merona
Aku sering tersenyum mengingatnya,
Saat ombak laut di pantai selatan geram
tak mampu melabuhkan garam dan plankton-plankton kecilnya ke arah kita
hanya pasir, kerang kering, serta daun nyiur yang menyahut
mennyanyikan alunan romantisme biduan
Aku selalu menatap mu,
mengangumi mu selalu
bahkan merindukan mu
selalu.. walaupun sudah tak perlu!
No comments:
Silahkan tinggalkan pesan atau komentar yang membangun untuk penulisan/karya yang lebih baik. Terima kasih.